KISAH
SAHABAT RASULULLAH, YANG DIJAMIN MASUK SURGA
Thalhah
bin Ubaidillah
Beliau
ialah Thalhah bin Ubaidillah bin Usman bin Ka’ab bin Sa’ad, seorang
sahabat Quraisy. Merupakan salah seorang daripada 6 (enam) orang ahli majlis yang dicalonkan
sebagai pengganti Khalifah Umar bin Khattab sepeninggalnya, dan juga merupakan
salah seorang yang dijanjikan surga.
Untuk
memilih salah seorang dari mereka sebagai bakal khalifah penggantinya dalam
tempo 3 hari. Thalhah bin Ubaidillah juga merupakan salah seorang diantara 10
(sepuluh) sahabat-sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad Shallalahu’alaihiwasallam.
Beliau
selalu aktif di setiap peperangan kecuali Perang Badar. Beliau telah menyertai
peperangan Uhud dan menyumbangkan suatu sumbangan yang besar Di dalam perang
Uhud, beliaulah yang mempertahankan Rasulullah Shallalahu’alaihi wasallam sehingga terhindar dari
mata pedang musuh, sehingga putus jari-jari beliau. Beliau telah melindungi
Nabi Shallalahu’alaihi
wasallam dengan
dirinya sendiri dan menahan panah dari terkena baginda dengan tangannya
sehingga lumpuh jari-jarinya.
Thalhah Memeluk
Islam
Beliau masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Siddiq. Thalhah adalah
seorang pemuda Quraisy, ia memilih profesi sebagai saudagar. Meski masih muda,
Thalhah punya kelebihan dalam strategi berdagang, ia cerdik dan pintar, hingga
dapat mengalahkan pedagang-pedagang lain yang lebih tua.
Pada suatu ketika Thalhah dan rombongan pergi ke Syam. Di Bushra, Thalhah
mengalami peristiwa menarik yang mengubah garis hidupnya. Tiba-tiba seorang
pendeta berteriak-teriak, "Wahai para pedagang, adakah di antara tuan-tuan
yang berasal dari kota Makkah?" "Ya, aku penduduk Makkah," sahut
Thalhah. "Sudah munculkah orang di antara kalian orang bernama
Ahmad?" tanyanya. "Ahmad yang mana?" "Ahmad bin Abdullah
bin Abdul Muthalib. Bulan ini pasti muncul sebagai Nabi penutup para Nabi.
Kelak ia akan hijrah dari negerimu ke negeri berbatu-batu hitam yang banyak
pohon kurmanya. Ia akan pindah ke negeri yang subur makmur, memancarkan air dan
garam. Sebaiknya engkau segera menemuinya wahai anak muda," sambung
pendeta itu. Ucapan pendeta itu begitu membekas di hati Thalhah hingga tanpa
menghiraukan kafilah dagang di pasar ia langsung pulang ke Makkah.
Setibanya di Makkah, ia langsung bertanya kepada keluarganya, "Ada
peristiwa apa sepeninggalku?" "Ada Muhammad bin Abdullah mengatakan
dirinya Nabi dan Abu Bakar telah mempercayai dan mengikuti apa yang
dikatakannya," jawab mereka. ”Aku kenal Abu Bakar. Dia seorang yang lapang
dada, penyayang dan lemah lembut. Dia pedagang yang berbudi tinggi dan teguh.
Kami berteman baik, banyak orang menyukai majelisnya, karena dia ahli sejarah
Quraisy," gumam Thalhah lirih.
Setelah itu Thalhah langsung mencari
Abu Bakar. "Benarkah Muhammad bin Abdullah telah menjadi Nabi dan engkau
mengikutinya?" "Betul." Abu Bakar menceritakan kisah Muhammad
sejak peristiwa di gua Hira' sampai turunnya ayat pertama. Abu Bakar mengajak
Thalhah untuk masuk Islam. Usai Abu Bakar bercerita Thalhah ganti bercerita
tentang pertemuannya dengan pendeta Bushra. Abu Bakar tercengang. Lalu Abu
Bakar mengajak Thalhah untuk menemui Muhammad dan menceritakan peristiwa yang
dialaminya dengan pendeta Bushra. Di hadapan Rasulullah, Thalhah langsung
mengucapkan dua kalimat syahadat.
Bila diingatkan tentang perang Uhud, Abu Bakar selalu teringat pada
Thalhah. Ia berkata, "Perang Uhud adalah harinya Thalhah. Pada waktu itu
akulah orang pertama yangmenjumpai.RasulullahShallalahu’alaihiwasallam.
Ketika melihat aku dan Abu Ubaidah, baginda berkata kepada kami: "Lihatlah saudaramu ini." Pada waktu itu aku melihat tubuh Thalhah terkena lebih dari (70) tujuh puluh tikaman atau panah dan jari tangannya putus."
Ketika melihat aku dan Abu Ubaidah, baginda berkata kepada kami: "Lihatlah saudaramu ini." Pada waktu itu aku melihat tubuh Thalhah terkena lebih dari (70) tujuh puluh tikaman atau panah dan jari tangannya putus."
Diceritakan ketika tentara Muslim terdesak mundur dan Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam. Dalam bahaya akibat ketidakdisiplinan pemanah-pemanah
dalam menjaga pos-pos di bukit, di saat itu pasukan musyrikin bagai kesetanan
merangsek maju untuk melumat tentara muslim dan Rasulullah, terbayang di
pikiran mereka kekalahan yang amat memalukan di perang Badar. Mereka
masing-masing mencari orang yang pernah membunuh keluarga mereka sewaktu perang
Badar dan berniat akan membunuh dan memotong-motong dengan sadis. Semua
musyrikin berusaha mencari Rasulullah. Dengan pedang-pedangnya yang tajam dan
mengkilat, mereka terus mencari Rasulullah. Tetapi kaum muslimin dengan sekuat
tenaga melindungi Rasulullah, melindungi dengan tubuhnya dengan daya upaya,
mereka rela terkena sabetan, tikaman pedang dan anak panah. Tombak dan panah
menghunjam mereka, tetapi mereka tetap bertahan melawan kaum musyrikin Quraisy.
Hati mereka berucap dengan teguh, "Aku korbankan ayah ibuku untuk engkau,
ya Rasulullah". Salah satu diantara mujahid yang melindungi Nabi adalah
Thalhah. Ia berperawakan tinggi kekar. Ia ayunkan pedangnya ke kanan dan ke
kiri. Ia melompat ke arah Rasulullah yang tubuhnya berdarah. Dipeluknya Beliau
dengan tangan kiri dan dadanya. Sementara pedang yang ada ditangan kanannya ia
ayunkan ke arah lawan yang mengelilinginya bagai laron yang tidak memperdulikan
maut. Alhamdulillah, Rasulullah selamat.
Thalhah memang merupakan salah satu
pahlawan dalam barisan tentara perang Uhud. Ia siap berkorban demi membela Nabi
Muhammad. Ia memang patut ditempatkan pada barisan depan karena Allah
menganugrahkan kepada dirinya tubuh kuat dan kekar, keimanan yang teguh dan
keikhlasan pada agama Allah. Akhirnya kaum musyrikin pergi meninggalkan medan
perang. Mereka mengira Rasulullah telah tewas. Alhamdulillah, Rasulullah
selamat walaupun dalam keadaan menderita luka-luka. Baginda dipapah oleh
Thalhah menaiki bukit yang ada di ujung medan pertempuran. Tangan, tubuh dan
kakinya diciumi oleh Thalhah, seraya berkata, "Aku tebus engkau Ya
Rasulullah dengan ayah ibuku." Nabi tersenyum dan berkata, " Engkau
adalah Thalhah kebajikan." Di hadapan para sahabat Nabi bersabda, "
Keharusan bagi Thalhah adalah memperoleh ...." Yang dimaksud nabi adalah
memperoleh surga. Sejak peristiwa Uhud itulah Thalhah mendapat julukan "Burung elang hari Uhud.".........
0 komentar:
Posting Komentar